Posts

L...a...m...b..a...t

Image
Kami berjalan bersisian angin dengan langkah l.a.m.b.a.t l..a..m..b..a..t l...a...m...b...a...t . . Lalu diterpa angin d.i.n.g.i.n d..i..n..g..i..n d...i...n...g...i...n . . Di lereng gunung Tepi ladang Dan petani yang lalu lalang . . Kami jadi m.a.l.u m..a..l..u m...a...l...u . . Tiap hari kami makan nasi, telo, kentang, sawi, wortel, kembang kol dengan mudah. Tinggal lahap, lalap, sikat! Sementara petani bekerja k.e.r.a.s k..e..r..a..s k...e...r...a...s . . Lalu kami memandang bumi dan langit l.a.m.a l..a..m...a l...a...m...a Mencari makna Kami sudah berbuat apa? Sejenak di antara bumi dan langit biru berawan-awan waktu berjalan l....a....m...b...a....t . . Lereng Merbabu, Oktober 2020, waktu pandemi

U.P.I.L

Image
  . Eda: Mah, hidungku buntu, nih. Mamah: Jangan dicuthik nanti berdarah! . . Randu: Emang kenapa bisa buntu? Eda: Ada upil ini, lo! . . Randu: Ya udah, bilang aja sama upilnya, kalau ketemu jalan buntu, puter balik aja ... . . Eda: Wakkakakaka Mamah: Wakakakkaka.. Kowe kakean maca Si Juki, Mbul

Guyonan Belajar dari Rumah - Mengamati Pertumbuhan Tanaman versi Eda

Image
  Eda sedang belajar menyemai tanaman yang disertai lembar pengamatan pertumbuhannya. Mama: Nah, ayo digambar dulu sekarang sudah gimana benih sawinya. . . Eda:(menggambar) . . Mama: Oke sip! Nah, sekarang menurutmu gimana keadaan sawinya hari ini? . . Eda: (dengan mantap) SEHAT! . . Mama: Heeehhhh wakakakakaka lha kok gampang men pengamatane 

Tusuk Sanggul Pudak Wangi - Kali Pertama Berkenalan dengan Pandir Kelana

Image
  Sungguh terlambat aku mengenal karya-karya Pandir Kelana. Seandainya sejak zaman sekolah dulu aku sudah baca buku-buku Pandir Kelana, tentu pelajaran sejarah jadi jauh lebih asyik. . . Ini buku pertama yang kubaca. Tusuk Sanggul Pudak Wangi. H.B. Jassin memberi komentar di sampul belakang. "... Diceritakan dengan bahasa sastra dan imajinasi yang kuat, cerita ini amat mengasyikkan dan membantu orang menyelami sejarah tidak hanya sebagai catatan-catatan peristiwa yang kering gersang." . . Oh, sungguh bukan isapan jempol belaka komentar itu. Bukan sekedar abang-abang lambe biar buku laris dibeli. Buku bercerita tentang sejarah berdirinya Majapahit, tapi diceritakan dari sudut pandang Kebo Umbaran yang kelak bergelar Ki Bekel--pangkat yang cukup tinggi--kepala seorang juru pawekas. Orang yang bertugas menyampaikan pesan. Semacam wartawan mungkin di zaman modern. Ia bertugas mendokumentasikan dan memberitakan segala sesuatu yang terjadi di kerajaan. Dikisahkan, waktu Singasari

Modul PJJ

  Saya biasa ada di sisi yang bilang, "Wah, mestinya kurikulum itu begini begitu." "Wah, seharusnya pembelajaran itu dilakukan begini begitu." "Wah, semestinya begini begitu." Kali ini saya bisa ikut begini begitu dengan isi pembelajaran. Memang tidak mudah membuat sesuatu yang bisa diaplikasikan guru dan murid di seluruh penjuru nusantara. Karena kondisi geografis, kondisi sosioekonomi, budaya, kemajuan teknologi memang sungguh-sungguh berbeda di setiap tempat. Namun, dengan begitu saya makin sadar bahwa Indonesia ini sungguh kaya dan beragam. Masing-masing wilayah memiliki budaya yang unik dan sangat berharga. Sungguh, jika bukan manusia Indonesia sendiri yang merawatnya, maka semua akan sia-sia belaka. Karena jiwa hanya bisa dihidupkan oleh pemiliknya. Kesadaran dan kesiapan sumber daya manusia benar-benar kunci berhasilnya pendidikan di negeri ini! Berbagai macam alat bantu bisa saja jadi tak berguna ketika sumber daya manusia tak siap memakainya. Seba

Eda dan Manusia Purba

  Suatu malam Eda nggak bisa tidur. Terus minta ngobrol-ngobrol dulu dalam gelap. Akhirnya ngobrolah kami. Topiknya tentang manusia purba. Entah kenapa Eda ini sangat penasaran dengan manusia purba. Berikut ini beberapa pertanyaan Eda tentang manusia purba dalam obrolan malam itu (beberapa malam sebenarnya dan diulang-ulang) 1. Apa manusia purba itu punah? 2. Kok ada tulang-tulang manusia purba? 3. Manusia purba itu dulu kalau kejar binatang nggak pakai pisau? 4. Manusia purba itu dulu sama dinosaurus? 5. Manusia purba itu tinggal di mana? 6. Kalau mammoth itu sudah punah? 7. Kenapa mammoth punah? 8. Emangnya pas ada manusia purba sudah ada singa? 9. Giginya manusia purba sampai sekarang kok bisa masih ada? 10. Manusia purba dulu pakai baju apa? 11. Kalau manusia purba dulu juga sudah jual-jualan? 12. Manusia purba emangnya bisa omong kayak kita gini? Astagaaa! Ini sudah bisa buat belajar bertahun-tahun yaaa. Ini pertanyaan-pertanyaan esensial. Terus pertanyaan itu dijawab pelan-pelan

Dirgahayu Indonesiaku

Image
  .."Ngkoh Berto bergabung dengan pemuda-pemuda Republik, Pap." Dengan jantung berdebar-debar, Katharina menunggu reaksi ayahnya. Pikirnya, Pappie pasti marah. Khoo King Guan tertawa. Celetuknya, "Apa?! Berto bergabung dengan pemuda-pemuda Republik? ... Itu namanya Cina yang punya pendirian. Kittie, lihat pappiemu ini. Kalau bangsa Indonesia tidak memproklamirkan kemerdekannya, barangkali pappiemu tidak akan duduk di tempat ini lagi. Aku sudah dijatuhi hukuman mati dan akan dieksekusi tanggal 18 Agustus (1945). Ditunda eksekusinya, karena Proklamasi itu. . . Lalu dikisahkan dalam novel Merah Putih Golek Kencana karya Pandir Kelana ini, pada tanggal 15 Oktober 1945 terjadi adu senjata antara pasukan Kido Butai yang belum terima dengan kemerdekaan Republik Indonesia dengan pemuda-pemuda di Semarang. Banyak pemuda gugur saat itu. Berto pemuda peranakan Cina dalam novel, dikisahkan ikut angkat senjata membela Republik. Dia bilang, sekarang aku orang Indonesia. . . Orang-ora